Crochetcabana - Kylian Mbappé sedang merasakan awal karier CMDBET yang manis bersama Real Madrid. Hanya dalam kurun waktu 35 hari, bintang asal Prancis itu sudah mengoleksi 10 gol—sebuah catatan sensasional yang menggetarkan Eropa. Jika konsistensi ini terus terjaga, ia berpotensi menutup musim dengan 76 gol, melampaui rekor Cristiano Ronaldo di Santiago Bernabéu.
Dari Sayap Cepat ke Predator Tajam
Perubahan paling mencolok bukan hanya jumlah gol, tetapi juga peran barunya. Dulu ia dikenal sebagai winger yang mengandalkan kecepatan. Kini, di bawah arahan Xabi Alonso, Mbappé berkembang menjadi penyerang tengah modern.
Saat melawan Marseille, Madrid melepaskan 28 tembakan, dengan Mbappé mencatatkan 10 di antaranya. Ia memimpin statistik kunci: tembakan tepat sasaran (5), peluang tercipta (6), hingga operan ke sepertiga akhir (20). Meski laga tidak berjalan sempurna, ia tetap menutup pertandingan dengan dua gol. Itu bukti naluri predatornya.
Di usia 26, Mbappé memasuki puncak performa. Kombinasi teknik, kecepatan, dan insting gol membuatnya kian lengkap sebagai nomor 9, meski masih memakai seragam bernomor 10.
Membayangi Rekor Ronaldo
Jika berbicara soal gol di Real Madrid, nama Cristiano Ronaldo selalu jadi patokan. Pada musim 2014/15, CR7 mencetak 61 gol—rata-rata 1,13 gol per laga. Menariknya, Mbappé saat ini membukukan rata-rata 1,2 gol per laga, bahkan lebih tinggi dibanding puncak performa Ronaldo.
Baca Juga : Liga Spanyol 2025/26 Pekan Kelima CMDBET
Memang sulit mempertahankan angka itu sepanjang musim, tetapi fakta bahwa ia bisa melewati capaian Ronaldo dalam sebulan sudah cukup menciptakan euforia. Madrid kini bukan hanya memiliki legenda masa lalu, tapi juga ikon baru untuk masa kini sekaligus masa depan.
Dengan kemungkinan 63 laga yang bisa dijalani Madrid musim ini, secara teoritis Mbappé berpeluang mencetak lebih dari 70 gol. Tantangan berat, tetapi tetap dalam jangkauan.
Awal Musim yang Mengesankan
Performa panas Mbappé dimulai sejak laga kontra Tyrol pada 12 Agustus, di mana ia mencetak dua gol. Setelah itu, gol demi gol mengalir: dua ke gawang Osasuna, dua ke Oviedo, satu lawan Sociedad, dan dua melawan Marseille. Di luar itu, ia juga menambah satu gol bersama timnas Prancis. Hanya satu laga—kontra Mallorca—yang ia lalui tanpa torehan.
Totalnya: 6 gol resmi untuk Real Madrid, 8 bila dihitung laga uji coba, dan 10 jika ditambah timnas. Angka tersebut mengingatkan pada masa keemasan Messi di 2012 atau Ronaldo di 2014, era ketika mereka seolah melampaui batas manusia biasa.
Menariknya, Mbappé tetap rendah hati. Seusai melawan Marseille, ia berkata:
"Saya tidak terlalu memikirkan apakah saya pemimpin atau bukan. Saya hanya Kylian Mbappé."
Kalimat sederhana itu diucapkan dengan senyum yang menyiratkan satu hal: ia tengah menikmati sepak bola terbaik dalam hidupnya.
Ikon Baru Bernabéu
Cristiano Ronaldo pernah membangun citra global Madrid dengan hujan golnya. Kini, Mbappé berpotensi mengulang, bahkan melampaui itu. Ia bukan sekadar pemain bernomor 10, tetapi seorang nomor 9 transenden—mesin gol modern yang bisa menghancurkan setiap pertahanan.
Jika ritme ini terus berlanjut, musim 2025/26 CMDBET bisa tercatat dalam buku sejarah, bukan hanya bagi Real Madrid, tapi juga untuk sepak bola dunia.